Ta'awwudz, Basmallah, Waqof dan Syuroh ilmu Tajwid, ilmu Nahwu dan hakikat Basmallah

Ta'awwudz, Basmallah, Waqof dan Syuroh ilmu Tajwid, ilmu Nahwu dan hakikat Basmallah....

1. ور تل القران ترتيلا
(الز مل 4)
Dan bacalah Qur-an itu dgn tartil.

Maksudnya: Tartil/Tajwid.
membaguskan bacaan khuruf/kalimat2 Qur-an satu persatu dgn terang, tarutur perlahan dan tidak terburu2 bercampur aduk sesuai dgn hukum2 tajwidnya.

Hukum belajar tajwid, hukumnya fardlu kifayah akan tetapi mempergunakan ilmu tajwid dalam membaca Qur-an adalah fardlu A'in.
sebagaimana kita ketahui, bahwa pada tiap2 tahun tiap bulan romadlon Rosullalloh SAW sebelum wafat biasa membaca Qur-an dihadapan malaikat jibril, marilah kita belajar membaca Al-Quran kepada yg Ahlinya ustadz/dzah, 'alim ulama kiai dan habaib yg menguasai ilmunya.

cara membaca Ta'awwudz, Basmallah dan Syuroh ada 4 macam.
1. قطع الجميع
seluruhnya diputuskan, yaitu Ta'awwudz, basmallah dan syuroh dibaca terpisah2 tidak diwasholkan/tidak disambungkan.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيــم
berhenti.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
berhenti.
lalu baru membaca syuroh/surat, contoh.
قل هو الله احد.............. .dan syuroh lain2

2. و صل الجميع.
seluruhnya disambungkan/diwasholkan.
yaitu ta'awwudz, basmallah dan syuroh dibaca secara disambungkan

أعوذ بالله من الشيطان الرجيــم
disambungkan diakhir kalimah khuruf م
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
disambungkan kesyuroh. dari khuruf م
contoh.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيــم
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
قل هو الله احد........

3. basamallah disambungkan dgn syuroh, tapi ta'awwudznya diwaqofkan.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيــم
وقفdiwaqofkan.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
قل هو الله احد........

4. ta'awwudz disambungkan dgn basmallah tidak disambungkan kesyuroh, contoh.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيــم
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
وقفdiwaqofkan
قل هو الله احد........

Bab Basmallah. بســمله
ada 4 macam basmallah, 3 yg diperbolehkan satu macam yg dilarang dalam ilmu tajwid.

1. قطع الكل.
diputuskan tidak disambungkan seluruhnya, maksudnya.
akhir syuroh/surat diwasholkan dgn awal basmallah, demikian pula akhir basmallah tidak disambungkan dgn awal syuroh 2. contoh.
ولم يكن له كفوااحد.
berhenti.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
berhenti.
تبت يدا ابي.....

2. basmallah disambungkan dgn awal syuroh/surat 2, akhir syuroh/surat 1 dihentikan/diwaqofkan contoh.
ولم يكن له كفوااحد
berhenti.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
disambungkan
تبت يدا ابي.

3. و صل الكل
disambungkan seluruhnya, maksudnya.
akhit syuroh 1 disambungkan basmallah, akhir basmallah disambungkan dgn awal syuroh 2.
contohnya.

ولم يكن له كفوااحد
akhir syuroh disambungkan kebasmallah.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
disambungkan akhir basmallah ke awal syuroh.

4. yg terlarang ialah: akhir syuroh 1 disambungkan ke basmallah, akhir basmallah diwaqofkan kemudian dimulai awal syuroh 2.
contohnya.

ولم يكن له كفوااحد

بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
waqof وقف
تبت يدا ابي.

hukumnya terlarang, karena jgn sampai disangka bahwa Basmallah itu akhir syuroh/surat 1.

macam2 waqof وقف.....
waqof ada 4 macam.

1. وقف تام
waqof tam adalah waqof yg sempurna.
waqof/berhenti pada kalimat yg tak ada sangkut pautnya pada kalimat tsb, dgn kalimat sebelumnya, baik dalam lafadz maupun ma'nanya.
sepeti waqof pada kalimat.
المفلحو ن--قدير.
(البقره :20-5)

2. وقف كافي
waqof kafi, waqof yg cukup.
waqof pada kalimatan yg tak bersangkutan dgn kalimat yg sesudahnya atau kalimat yg sebelumnya, dalam lafadznya tetapi bersangkutan dalam ma'nanya seperti waqof pada kalimat.
لا يومنو ن
(البقره-6).
karena kalimat tersebut dgn kalimat sesudahnya,
ختم الله
bersangkutan muta'alliq dgn orang2 kafir dalam lafadz.
الدين كفروا

3. وقف حسن
waqof hasan, waqof pada sesuatu kalimat yg bila ditinjau dan susunan kalimat sudah sempurna, akan tetapi bila menurut I'rob/tatabahasa , kalimat tersebut bersangkutan dgn kalimat yg sesudahnya dan sebelumnyam

waqof hasan terbagi dua macam.
1. yg terjadi pada pertentangan ayat,
seperti waqof pada kalimat الحـمدالله , menurut I'rob kalimat ر ب berhubungan dgn الله menjadi sifat

II. yg terjadi pada akhir hayat, seperti waqof pada kalimat.
الاالفاسقين
(البقره-26)
karena الدين ينقضون عهد الله
ayat berikutnya menjadi sifat/badal dari kalimat yg diwaqofkan tersebut.

4. وقف قبيح
waqof qobiha, waqof yg buruk.
yaitu waqof pada kalimat yg tak sempurna, sehingga dapat menimbulkan pertanyaan, apakah kalimat tujuan sebenarnya dari ayat tersebut.

seperti waqof pada. الانسان
dari kalimat والعصران الانسان

dan seperti waqof pada الكتاب
dari kalimat. دلك الكتاب

--------------------------------
2 ILMU NAHWU....
ada 9 cara membaca Ar-Rohman Ar-Rohim.
1. rohmanu rrohimu
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

2. rohmana rrohimu.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

3. rohmani rrohimu.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

4, rohmanu rrohima.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

5. rohmana rrohima.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

6. rohmani rrohima.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

7. rohmanu rrohimi
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

8. rohmana rrohimi.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

9. rohmani rrohimu.

Yg dapat lughoh dan 'arobiyahnya satu.

1. rohamani rrohimi
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

Yg dapat 'arobiyahnya ada enam.

1.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
2.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
3.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
4.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
5.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
6.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم
lihat diatas samakan.....

Yg tidak dapat lughoh arobiyahnya dua.

1. rohmanu rrohimi.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

2. rohmana rrohima.
بســـــــــــم الله الرحمن الرحيــم

ان ينصب الرحمن او يرتفع,
فاالحرف الرحيــم قطع منع.

kalau lafadz arrohman dibaca nashob atau rofa', jadi lafadz arrohim jgn dibaca je'er/kasroh.

tingkah munada ada tiga.
1. munada ba'I'd.
2. munada qorib.
3. munada mutawasith.

isim munada terbagi delapan.
1. isim dzat.
2. isim jinis.
3. isim isyaroht.
4. isim dhomir.
5. isim istighotsaht.
6. isim munada mandub.
7. isim mausul.
8. isim ikhtishos.

المند خمسة انوع.
1. munada mufrod alam.
2. munada nakiroh maksudah.
3. munada nakiroh ghoiro maksudah.
4. munada mudaf.
5. munada sibeh mudaf.


HAKIKAT BASMALLAH

Dalam suatu hadits Nabi saw. Beliau bersabda, Setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab Allah diturunkan, semuanya ada di dalam Al-Qur'an. Dan seluruh kandungan Al-Qur'an ada di datam Al-Fatihah.
Dan semua yang ada dalam Al-Fatihah ada di dalam Bismillnahirrahmaanirrahiim. Bahkan disebutkan dalam hadits lain,"setiap kandungan yang ada dalam Bismillahirrahmaanirrahiim ada di dalam huruf Baa', dan setiap yang terkandung di dalam Baa’ ada di dalam titik yang berada dibawah Baa'".

Sebagian para Arifin menegaskan, "Dalam perspektif orang yang ma'rifat kepada Allah, Bismillaahirrahmaanirrahim itu kedudukannya sama dengan "kun" dari Allah”.

Perlu diketahui bahwa pembahasan mengenai Bismillahirrahmaanirrahiim banyak ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf) ataupun segi bahasa (etimologis), disamping tinjuan dari materi huruf, bentuk, karakteristik, kedudukan, susunannya serta keistemewaanya atas huruf-huruf lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al-Qur'an, kristalisasi dan spesifikasi huruf-huruf yang ada dalam huruf Baa', manfaat dan rahasianya.

Tujuan kami bukan mengupas semua itu, tetapi lebih pada esensi atau hakikat makna terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah swt, Pembahasannya akan saling berkelin dan satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah Ma’rifat kepada Allah swt.

Kami memang berada di gerbangNya, dan setiap ada limpahan baru di dalam jiwa maka ar-Ruhul Amin turun di dalam kalbunya kertas. Ketahuilah bahwa Titik yang berada dibawah huruf Baa' adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala. Sebab huruf itu sendiri tersusun dari titik, dan sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi awalnya huruf. Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal dan pada setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.

Kerangka hubungan antara huruf Baa' dengan Tititknya secara komprehensfih akan dijelaskan berikut nanti. Bahwa Baa' dalam setiap surat itu sendiri sebagai keharusan adanya dalam Bassmalah bagi setiap surat, bahkan di dalam surat Al-Baqarah. Huruf Baa' itu sendiri mengawali ayat dalam surat tersebut. Karena itu dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Qur'an mesti diawali dengan Baa' sebagaimana dalam hadits di atas, bahwa seluruh kandungan Al-Qur'an itu ada dalam surah Al-Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam Huruf Baa', akhirnya pada titik.

Hal yang sama , Allah SWT dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat Allah Ta'ala yang tersembunyi dibalik khasanahnya ketika dalam penampakkan-Nya terhadap mahlukNya. Amboi, titik itu tidak tampak dan tidak Layak lagi bagi anda untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala batasan, dari satu makhraj ke makhraj lainya.
Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang keluar dari seluruh tempat keluarnya huruf. Maka, camkanlah, dengan adanya batin dari Ghaibnya sifat Ahadiyah.

Misalnya anda membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa' dengan dua tik, lalu Anda menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’, maka yang Anda baca tidak lain kecuali Titik itu sendiri. Sebab Taa' bertitik dua, dan Tsaa' bertitik tiga tidak terbaca,karena bentuknya satu, yang tidak terbaca kecuali titiknya belaka. Seandainya Anda membaca di dalam diri titik itu niscaya bentuk masing-masing berbeda dengan lainnya. Karena itu dengan titik itulah masing-masing dibedakan, sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja. Hal yang sama dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah.

Bahwa Anda mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya Anda mengenal-Nya dari Allah swt. Hanya saja Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya, sehingga sebagian menambah yang lainnya untuk menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada titik tersebut. Ada sebagian yang tampak pada kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf tanpa Titik. Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia dibanding Baa',karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa' itu sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam huruf Baa' tidak akan tampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara penyatuan itu sendiri mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang memisahkan antara huruf dengan titiknya.

Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf. Misalnya Anda bisa mengatakan bahwa Baa' itu adalah Alif yang di datarkan Sedang Jiim, misalnya, adalah Alif dibengkokkan' dua ujungnya. Daal adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.

Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat Masing-masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf ibarat Neucleus yang terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa’ adalah Alif yang terdatarkan.